Fotografi memang banyak cabangnya, bisa foto jurnalistik, fotografi dokumenter, fotografi olahraga, dan lain-lain. Satu di antara yang lain-lainnya itu adalah foto still life, yaitu foto mengenai alam benda mati, misalnya patung, makanan, minuman, boneka, aneka benda-benda kecil dari hiasan sampai produk-produk kecantikan.
Meskipun yang menjadi objek pemotretan adalah benda-benda mati, memotretnya untuk menjadi sebuah foto yang baik dan mengandung seni tidaklah semudah yang kita bayangkan. Terlebih bila kita harus menjadikan benda mati tersebut menjadi "hidup" atau berisi.
Jelas bahwa membuat foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya. Karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Padahal yang diperlukan adalah suatu teknik pemotretan yang baik, apakah mengenai sudut pemotretan, pencahayaan atau hal-hal lain yang terkait dengan tujuan pencapaian hasil foto yang artistik dan mengandung seni. Karena itulah untuk menghasilkan sebuah foto still life yang baik perlu adanya teknik pemotretan yang baik puula.
Yang sangat berperan dalam hal ini adalah pencahayaannya, yaitu jatuhnya sinar terhadap objek yang kita potret. Umumnya pemotretan still life dilakukan dengan menggunakan cahaya artifisial atau cahaya buatan, lampu kilat misalnya. Atur jatuhnya sinar pada objek sedemikian rupa dengan cara memindah-mindahkannya atau menggeser, mengangkat, memutar objek sehingga ditemukan pencahayaan yang terbaik. Inilah salah satu kemudahan memotret alam benda mati di mana untuk menentukan arah pencahayaan yang tepat pada objek, pemotret hanya melakukannya dengan cara menggeser, mengangkat atau memutarnya.
Dalam menyiari objek still life posisi lampu dan jumlah lampu yang digunakan akan sangat menentukan keberhasilan "menghidupkan" benda-benda mati tersebut. Karena itu tentukan penempatannya dengan memperhatikan objek yang akan difoto secara benar (mencarinya dengan mengangkat, memutar dan memindahkannya) dan lakukan penyinaran sesuai teori dasar penyinaran yang benar serta sesuai keinginan untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan pemotret.